Langsung ke konten utama

ERIL, The Secret Of Goodness


Innaalillaahi wa inna ilaihi rooji’uun....😒😒😒 

Tak ada kata lain yang terucap untuk duka kehilangan yang dialami setiap orang tua yang kehilangan anaknya. Ini sungguh ujian berat yang bila tabah dijalani akan mendatangkan pahala besar buat orangtuanya.

Kematian itu seperti halnya kehidupan, yaitu di antara takdir Allah yang nyata, yang semua hukumnya hanya Allah yang punya kewenangan baik yang terkait dengan ruang, waktu atau bahkan caranya. 

Terkadang kita berharap sesuatu yang ideal menurut kita tapi Allah punya rencana yang lebih matang dan baik tentunya.

Perlu digarisbawahi, Eril memang bukan siapa-siapa kita, tapi ketahuilah bahwa kehilangannya menjadi duka bagi setiap orang yang mengikuti beritanya. 

Entah apa amalan rahasia Eril, sampai begitu banyak orang yang mendo'akan kepergiannya serta akhir hidup yang husnul khotimah dengan menjadi syahid karena tenggelam. 

Allah takdirkan Eril meninggal di sungai yang bersih dan saaangatt indah. Sungai yang airnya sangatlah dingin sehingga menyebabkan jasad Eril tetap utuh dan awet meskipun sebelumya sempat hilang berhari-hari dan akhirnya ditemukan.

Maa syaa Allah...

Ternyata takdir Allah itu indaaah banget. Eril dido'akan jutaan orang, tidak hanya di Indonesia, bahkan sampai negara-negara tetangga turut mendo'akan dengan khusyuk, baik yang mengenalnya atau tidak sama sekali.

Mungkin umur biologis Eril hanya 23 tahun, namun dengan luasnya amal kebaikan Eril, InsyaAllah sungguh ia pergi dalam umur yang panjang....

Eril....the secret of goodness....πŸ’™

Yaa Allah Yaa Rabb,,, bolehkah aku cemburu? Pada kepulangan seorang anak manusia yang diantarkan begitu banyak cinta dan do'a. 

Betapa banyak kebaikan yang kau sembunyikan Ril? 

Hingga rasanya seisi bumi serasa ikut bersuara. 😒😒😒

Eril punya amalan rahasia apa?

Ternyata dia suka bersedekah diam-diam (tanpa ada yang tahu)...Dan dia...sangat menghormati ayahnya, mencintai ibunya dan sangat menyayangi adiknya.

Ayah, ibu dan keluarga Eril tidak tahu kalau di waktu malam, Eril sering mengendap keluar rumah, membagi-bagikan apa yang dia punya ke orang-orang yang tidur di emperan toko bahkan pemulung.

Eril sering membelikan baju baru buat anak-anak yatim. Padahal dia masih muda belia. Dimana kebanyakan seusia dia suka sibuk mengurusi dirinya sendiri, memikirkan gengsi, suka foya-foya apalagi anak pejabat.

Benar prinsipmu Ril, sembunyikan amalmu....

Dan ternyata menyembunyikan amal adalah salah satu sebab mendapatkan husnul khotimah karna inilah tanda keikhlasan.

Sungguh cara Allah menunjukkan kemuliaan dan keadilan menurut takaranNya bukan menurut takaran manusia yang sesuai kemauan semata....

Ada peran orang tua, entah bapak atau ibu atau kakek nenek sekalipun.Tidak ada yang mendadak apalagi instan dalam setiap pendidikan seorang anak.

Mungkin secuil kisah Eril ini memberikan hikmah tertentu tentang kebenaran. 

Bahwa ibu adalah "ruh" keluarga dan peradaban, dilengkapi peran ayah yang menjadi pemimpin utama yang menjamin perlindungan dan ketenangan bagi anak-anaknya.

Akhlak dan adab tentu yang menanamkan adalah keluarga atau caregiver dari seorang anak. Jika sudah mengakar kebaikan yang ditanam pasti akan terus memberikan keberkahannya.

Seperti disampaikan Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wasallam dalam hadis berikut:

 “Dari Abu Sinan ia berkata: Aku mengubur anakku Sinan, dan Abu Thalhah Al-Khaulani sedang duduk di tepi makam anakku. Ketika aku hendak beranjak, ia memegang tanganku dan berkata: maukah engkau aku beritakan kabar gembira wahai Abu Sinan?  Aku menjawab: tentu! Abu Thalhah berkata: aku dikabarkan oleh Ad-Dhahhak bin Abdurrahman bin Arzab dari Abu Musa Al Asy’ari bahwa Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam berkata:

 “Jika anak seorang hamba meninggal, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata kepada malaikat-Nya: "Kalian telah mengambil ruh anak hambaku?" Para Malaikat menjawab: ‘Benar’.

 Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman: “Kalian ambil buah hatinya?”  Para Malaikat menjawab: ‘Benar’.

 Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman: “Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku?”

 Para Malaikat menjawab: “Ia memuji-Mu dan mengucapkan tarji’ (Innalillaahi wa inna ilaihi rooji’uun).”

 Lalu Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman: “Dirikan untuk hamba-Ku rumah di Surga, dan namakan rumah itu rumah Al Hamd.” (HR At Tirmidzi)

Sebagai sesama muslim, sesama orang tua dan sesama warga negara Indonesia tercinta, saya pribadi mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya putra Bapak Ridwan Kamil di Sungai Aaree, Swiss. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi pahala, ketabahan dan kelak dipertemukan lagi di Surga-Nya, di rumah Al Hamd. Aamiin.

Dear mitra pembaca, 

Goresan aksara di atas hanya membicarakan sekilas amalan semasa hidupnya Eril, namun tentunya ada kebaikan-kebaikan lain yang ia lakukan dan belum kita ketahui.

Dari kisah kehidupan sekaligus kepergian Eril kita semua belajar, bahwa teruslah menanam kebaikan sebab kita tak pernah tahu amalan baik manakah yang akan mempermudah jalan kita menuju Jannah. 

Wallahu a'lam bish shawwab.

Eril....the secret of goodness...πŸ’™



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Harus Pura-Pura Bahagia

Berpura-pura kerap kali dimaknai dengan sesuatu yang tidak baik. Tapi terkadang dari persepsi yang lain, berpura-pura dianggap menimbulkan tindakan yang positif, seakan memang sangat diperlukan. Betulkah demikian? Yuk kita bahas. "Am I okay?" Hehehe. Belum tentu yang kita lihat di luar adalah benar-benar cerminan apa yang di dalam. Terkadang manusia pura-pura merasa bahagia karna tidak ingin terlihat lemah karna yang orang lain tahu bahwa kita ini kuat. Kapan terakhir kali kita merasa bahagia? Yaa benar-benar bahagia, bukan kita yang harus merasa bahagia...Cukup lama mungkin jawabannya. Menurut pakar Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), Margaretha Rehulina, kondisi berpura-pura bahagia ini populer dinamakan Duck syndrome . Menampilkan diri seperti bebek (duck),  di atas permukaan air terlihat tenang, padahal di bawah air kakinya sedang berenang dengan sangat cepat. Orang yang berpura-pura bahagia berusaha terlihat sangat tenang padahal di balik itu sedang melakukan perju

Sekolah Kehidupan

  Logo SKH "Ah, apa iya kehidupan itu ada sekolahnya?" Sebuah pertanyaan yang sempat terlintas dalam benakku... Kalau browsing internet tentang sekolah kehidupan pasti yang akan muncul adalah platform pembelajaran soft skill secara online berbasis aplikasi audio-based learning yang dapat diunduh secara gratis atau berbayar. Namun bukan itu yang akan ku ceritakan disini... Sekolah kehidupan yang ku maksud adalah sebuah komunitas pembelajar yang concern menerapkan tujuh ilmu penjernih hati dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja ilmu penjernih hati atau disingkat 7IPH tersebut? Yaitu ikhlas, sabar, shalat yang khusyu', dzikir, syukur, tawakal dan berprasangka baik (waspada).  Tujuh Ilmu Penjernih Hati merupakan sarana mendekat kepada Allah SWT sekaligus membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati yang sering kita alami. Materi-materi yang terkandung didalamnya berkaitan sangat erat dengan hubungan antar sesama manusia ( hablum minannaas)  dan hubungan manusia dengan Sa

Negeri Ini Hampir Kehilangan Ayah

"Dunia AYAH saat ini tidak lebih dari sebuah kotak. Yaaa, kotak handphone, televisi dan laptop atau komputer. Miris!" Semua pengajar anak di usia dini mayoritas diisi oleh kaum ibu. Pantaslah negeri kita dicap  fatherless country . Banyak ayahdi luar sana yang malu mengasuh anak apalagi jika masih bayi. Padahal keberanian, kemandirian dan ketegasan harus diajarkan di usia dini.  Dimana AYAH sang pengajar utama? Dear para ayah, Anak laki-lakimu belajar bagaimana menjadi laki-laki dewasa dari sikapmu dalam keseharian. Anak perempuanmu belajar membangun pemaknaan tentang definisi laki-laki dewasa itu seperti apa dari hasil pengamatannya pada dirimu. Seorang ayah boleh dan harus bersikap tegas namun bukan kasar. Terkadang sikap lembutmu juga sangat dibutuhkan namun bukan menandakan kalau dirimu lemah. Kalau anak laki-laki tidak dekat dengan ibunya, kelak dia dewasa mungkin susah memahami perempuan. Sedangkan anak perempuan yang tidak dekat dengan ayahnya, kelak dewasa dia akan me