Langsung ke konten utama

Coping Stress dengan Menonton Film, Why Not?

                                                       Ilustrasi menonton film (www.freepik.com)

Mungkin terdengar sedikit aneh. Kenapa menonton film dapat menjadi salah satu upaya penanggulangan stres (coping stress). Baiklah, saya coba untuk mengulas sedikit tentang ini.

Stres banyak diartikan sebagai suatu kondisi seseorang yang tidak menyenangkan dan menyebabkan terjadinya tekanan fisik maupun psikologis pada orang tersebut. Kondisi yang dirasakan tentu tidak menyenangkan, karena ada perubahan dan tuntutan kehidupan dimana tuntutan tersebut dianggap sebagai beban yang melebihi kemampuan baik secara mental, fisik, emosional maupun spiritual.

Sumber stres dapat berasal dari diri sendiri, keluarga maupun komunitas atau lingkungan. Reaksi stres yang dialami oleh seseorang dapat dibagi menjadi beberapa kategori, seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

a. Gejala fisiologis; seperti sakit kepala, sembelit, diare, sakit punggung, leher tegang, tekanan darah tinggi, kelelahan, sakit perut, maag, perubahan nafsu makan, sulit tidur dan kehilangan gairah.

b. Gejala emosional; seperti kecemasan, iritasi, gugup, ketakutan, mudah marah, melankolis dan depresi.

c. Gejala kognitif; seperti sulit berkonsentrasi, mengambil keputusan, mudah lupa, melamun berlebihan dan memiliki ide-ide yang tidak teratur.

Selanjutnya, menurut beberapa literatur ilmu psikologi, penanggulangan stres (coping stress) dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk upaya yang dilakukan seseorang dalam mengatasi dan meminimalisasikan situasi yang penuh akan tekanan (stress) baik secara kognitif maupun dengan perilaku.

Adapun strategi dalam menanggulangi masalah atau coping stress ada dua macam, yaitu :

a. Problem-focused coping, pada jenis coping ini pengendalian yang dilakukan adalah melalui mendefinisikan permasalahan, menghasilkan solusi alternatif untuk permasalahan yang muncul akibat situasi stres.

b. Emotion-focused coping , strategi yang berfungsi untuk meregulasi respon emosional terhadap masalah yang tidak dapat diubah (unchangeable).

Bagaimana nalar bahwa menonton film mampu menangani stres seseorang?

Begini....Ketika menonton film, kita merasa mengalami sendiri apa yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita. Melalui simbol-simbol yang biasanya bertebaran di sana, alam bawah sadar lalu mencoba berkomunikasi dengan alam sadar. Jembatannya adalah imajinasi. 

Meskipun film yang digunakan sebagai media coping stress sebenarnya tidak memecahkan masalah secara langsung, paling tidak sebuah film membantu kita memahami masalah yang sebelumnya tidak kita sadari. Film dari sisi yang tidak terduga mampu memecahkan masalah yang kelihatannya sudah buntu. Hal inilah yang mungkin selama ini mempengaruhi cara pandang atau perspektif kita terhadap kehidupan.

Film adalah media representasi yang melalui gaya dan isi yang melambangkan berbagai pola perilaku (melalui tindakan karakter, plot, tema, editing, dll) yang dapat dianalisis dari perbedaan teori psikologis dan modalitas mengajar. Di dalam film ini akan di ketahui karakter-karakter dan berbagai pola perilaku yang menunjukkan tema dari film tersebut. Sehingga seseorang terkadang sering secara visual mengkaji interaksi antar karakter, lingkungan dan isu personal dalam sebuah film.

Berkaca pada pengalaman pribadi, menonton film favorit atau film-film yang sedang kekinian memang menjadi salah satu cara ampuh  untuk melepaskan rasa penat dan stres setelah lama menjalani rutinitas bekerja atau belajar.

Untuk postingan kali ini, saya akan sedikit bercerita tentang hiburan Netflix paling seru. Pengalaman yang sungguh menarik, apalagi menggunakan internet provider terpercaya seperti IndiHome. Pasti kolaborasi yang sangat serasi, bukan? Selain di daerah saya memang yang tersedia hanyalah IndiHome, internet provider terpercaya yang satu ini memang sudah tidak diragukan lagi mengenai kualitasnya.

Baiklah ini review saya pribadi, langsung saja ke inti:

"Saya sangat menyukai hiburan Netflix paling seru dengan internet provider terpercaya IndiHome"

Pertama, dari segi koleksi film-filmnya baik itu serial maupun film yang baru, apalagi Netflix Original Series hadir eksklusif di platform ini. Begitu pula dengan film-film yang ada semuanya menarik untuk di tonton. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau banyak film-film Netflix yang mendapatkan peringkat bagus misalnya di Internet Movie Data Base (IMDB), Rotten Tomatoes dan sebagainya.

Kedua, IndiHome Netflix serius menggarap pasar Indonesia maka tak heran banyak pelanggan dari sini tapi saya belum mengetahui secara pasti berapa jumlah keseluruhan pelanggan di Indonesia.

Asumsi saya, Netflix serius menggarap pasar Indonesia ditunjukkan dengan cara menyediakan teks film dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, hasil terjemahan secara manual dan mudah untuk dicerna serta dipahami, kemudian Netflix juga menyediakan film-film yang sudah di sulih suara (dubbing) ke dalam bahasa Indonesia.

Ketiga, kualitas video film-film Netflix sangat bagus, kemungkinan memang karena film-filmnya yang masih baru. Saya lebih memilih paket yang HD sehingga kualitas gambar dari videonya pun sangat jernih serta suara yang bagus pula. Tentu hal ini membuat saya merasa sangat puas menonton Netflix yang jelas tidak membuat sakit mata. Komponen gambar yang baik mampu menimbulkan good mood, demikian kiranya efek menonton buat diri saya. Pikiran yang terlampau berat mengenai pekerjaan pun seakan berangsur hilang dan pikiran menjadi lebih rileks.

Keempat, saya harus lebih selektif memilih film untuk tayangan keluarga di rumah sebab terkadang muncul adegan atau konten orang dewasa. Tentu hal ini cukup riskan apabila ditonton oleh anak-anak yang masih di bawah umur, belum lagi sisipan kata-kata kasar, tidak sopan dan sejenisnya. Tetaplah kita selalu kritis dan menjadi penikmat film yang bijak.

                                               Ilustrasi provider internet terpercaya (www.freepik.com)

Bagi pembaca yang belum pernah menonton film-film Netflix mungkin inilah saat yang tepat untuk menikmati hiburan Netflix paling seru dengan menggunakan internet provider terpercaya IndiHome yang mampu menyuguhkan kepuasan aktivitas digital tanpa batas.

Program Netflix pun saat ini dapat di akses melalui layanan IndiHome dan pengguna operator seluler milik Telkom, yakni Telkomsel. Internet provider terpercaya produk Telkom Group ini menyediakan paket bundling (gabungan dua produk yang harganya lebih terjangkau) dengan Netflix!

Telkom melakukan penawaran paket IndiHome-Netflix dengan mengakses layanan Netflix baik melalui email, whatsapp maupun landing page. Bagi pembaca yang ingin mengetahui bagaimana cara berlangganan dan aktivasi Netflix via IndiHome, silakan mengikuti petunjuk empat tahapan berikut ini ;

- Explore, banner penawaran paket Netflix dapat kita lihat di myIndiHome/website IndiHome.

- Buy, pemilihan paket bundle Netflix sekaligus verifikasi pelanggan (menunggu informasi bahwa paket IndiHome-Netflix telah aktif).

- Activate, pelanggan akan dikirimkan email dari Netflix berupa link aktivasi akun Netflix. Reminder aktivasi akun Netflix juga        akan dikirimkan via WA dan inbox myIndiHome jika pelanggan belum melakukan aktivasi akun Netflix. Setelah redirect ke web Netflix, pelanggan perlu memastikan emailnya sudah sesuai dan memasukkan password akun Netflix.

- Use, layanan Netflix telah aktif.

IndiHome atau Indonesia Digital Home adalah produk yang diluncurkan oleh PT Telkom Indonesia sejak tahun 2015. Seperti kita ketahui bersama bahwa produk dari IndiHome berupa paket layanan komunikasi dan data, seperti telepon rumah (voice), jaringan internet (internet on fiber atau high speed internet), serta layanan televisi interaktif.

So, tunggu apa lagi? Yuk, segera berlangganan sekarang!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Harus Pura-Pura Bahagia

Berpura-pura kerap kali dimaknai dengan sesuatu yang tidak baik. Tapi terkadang dari persepsi yang lain, berpura-pura dianggap menimbulkan tindakan yang positif, seakan memang sangat diperlukan. Betulkah demikian? Yuk kita bahas. "Am I okay?" Hehehe. Belum tentu yang kita lihat di luar adalah benar-benar cerminan apa yang di dalam. Terkadang manusia pura-pura merasa bahagia karna tidak ingin terlihat lemah karna yang orang lain tahu bahwa kita ini kuat. Kapan terakhir kali kita merasa bahagia? Yaa benar-benar bahagia, bukan kita yang harus merasa bahagia...Cukup lama mungkin jawabannya. Menurut pakar Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), Margaretha Rehulina, kondisi berpura-pura bahagia ini populer dinamakan Duck syndrome . Menampilkan diri seperti bebek (duck),  di atas permukaan air terlihat tenang, padahal di bawah air kakinya sedang berenang dengan sangat cepat. Orang yang berpura-pura bahagia berusaha terlihat sangat tenang padahal di balik itu sedang melakukan perju

Sekolah Kehidupan

  Logo SKH "Ah, apa iya kehidupan itu ada sekolahnya?" Sebuah pertanyaan yang sempat terlintas dalam benakku... Kalau browsing internet tentang sekolah kehidupan pasti yang akan muncul adalah platform pembelajaran soft skill secara online berbasis aplikasi audio-based learning yang dapat diunduh secara gratis atau berbayar. Namun bukan itu yang akan ku ceritakan disini... Sekolah kehidupan yang ku maksud adalah sebuah komunitas pembelajar yang concern menerapkan tujuh ilmu penjernih hati dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja ilmu penjernih hati atau disingkat 7IPH tersebut? Yaitu ikhlas, sabar, shalat yang khusyu', dzikir, syukur, tawakal dan berprasangka baik (waspada).  Tujuh Ilmu Penjernih Hati merupakan sarana mendekat kepada Allah SWT sekaligus membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati yang sering kita alami. Materi-materi yang terkandung didalamnya berkaitan sangat erat dengan hubungan antar sesama manusia ( hablum minannaas)  dan hubungan manusia dengan Sa

Negeri Ini Hampir Kehilangan Ayah

"Dunia AYAH saat ini tidak lebih dari sebuah kotak. Yaaa, kotak handphone, televisi dan laptop atau komputer. Miris!" Semua pengajar anak di usia dini mayoritas diisi oleh kaum ibu. Pantaslah negeri kita dicap  fatherless country . Banyak ayahdi luar sana yang malu mengasuh anak apalagi jika masih bayi. Padahal keberanian, kemandirian dan ketegasan harus diajarkan di usia dini.  Dimana AYAH sang pengajar utama? Dear para ayah, Anak laki-lakimu belajar bagaimana menjadi laki-laki dewasa dari sikapmu dalam keseharian. Anak perempuanmu belajar membangun pemaknaan tentang definisi laki-laki dewasa itu seperti apa dari hasil pengamatannya pada dirimu. Seorang ayah boleh dan harus bersikap tegas namun bukan kasar. Terkadang sikap lembutmu juga sangat dibutuhkan namun bukan menandakan kalau dirimu lemah. Kalau anak laki-laki tidak dekat dengan ibunya, kelak dia dewasa mungkin susah memahami perempuan. Sedangkan anak perempuan yang tidak dekat dengan ayahnya, kelak dewasa dia akan me