Langsung ke konten utama

Semua Takdir Pasti Baik

Terjebak dengan masalah

"Mbak, masalah yang aku hadapi sekarang ini belum ada apa-apanya dengan masalahmu, mbak!"

Sering mendengar kutipan tersebut dilontarkan seseorang yang sedang merasa paling ruwet ? 😀

Okelah, kali ini kita belajar dan mengulik bareng tentang "masalah" atau terjebak dengan masalah ya....

Masalah atau beban hidup? Yup! Semua orang yang masih bernafas pasti pernah mengalami masalah. Sangat mustahil jikalau hidup seseorang berjalan lancar-lancar saja tanpa sandungan, rintangan atau halangan untuk menguji hidupnya.

Percayalah semua orang pasti memiliki masalah dan bebannya masing-masing. Hanya respon mereka saja yang berbeda-beda terhadap masalah tersebut. Ada yang suka mengumbar di berbagai media sosial, berkoar-koar dari A sampai Z tapi ada juga yang menutupi masalahnya dengan senyuman palsu seolah-olah hidup mereka baik-baik saja, begitu tenangnya seakan-akan tidak punya masalah apapun😁.

Kita kadang mungkin sering melihat kehidupan orang lain begitu bahagia namun ternyata dia hanya pandai menutupi masalah-masalahnya. Kita melihat seseorang begitu tenang, ternyata ia hanya pandai tidak mempedulikan omongan jelek orang lain. Kita melihat kehidupan seseorang begitu sukses namun ia hanya pandai menutupi kegagalannya.

Ternyata kita yang mungkin selama ini kurang pandai mensyukuri keadaan padahal masih banyak di luar sana yang kehidupannya mungkin tidak seberuntung kita. Wallahu a'lam bishawab

Lalu apa sih yang membedakan kita dengan orang-orang di luar sana ketika ada masalah? 

Yes! Tentu yang membedakan adalah cara kita menyikapi atau menghadapi masalah yang sedang menghampiri hidup masing-masing. Tanpa kita perlihatkan kepada orang-orang di luar sana kalau kita lagi banyak banget masalah yang datang tanpa kira-kira, sebetulnya itulah cara Allah menguji manusia dalam hidupnya.

Pernahkah kita berpikir, misalnya kita sedang ada masalah lalu keesokan harinya masalah kita makin banyak dan makin menumpuk. Pokoknya kalau kita lagi ada satu masalah pasti masalah-masalah lainnya akan berdatangan. Begitu pula ketika satu per satu masalah sudah clear, pasti akan berdatangan masalah-masalah lainnya. True?

Coba kita simak Al-Qur'an surat Al-baqarah ayat 155 ;

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

"Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang sabar."

Kehidupan manusia memang penuh cobaan. Dan Allah pasti akan menguji kita untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Bersabarlah dalam menghadapi semua itu. Dan sampaikanlah kabar gembira, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup, yakni orang-orang yang apabila ditimpa musibah, apa pun bentuknya, besar maupun kecil, mereka berkata, Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka berkata demikian untuk menunjukkan kepasrahan total kepada Allah, bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik Allah dan mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah serta mendapat petunjuk sehingga mengetahui kebenaran.

Yuk simak juga Al-Qur'an surat Yunus ayat 107;

وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗٓ اِلَّا هُوَۚ وَاِنْ يُّرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَاۤدَّ لِفَضْلِهٖۗ يُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖۗ وَهُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ 

"Jika Allah menimpakan suatu mudarat kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia dan jika Dia menghendaki kebaikan bagimu, tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikannya (kebaikan itu) kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya. Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." 

Ketika Allah menimpakan suatu bencana kepada kita seperti penyakit, kesedihan dan cobaan lainnya maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Allah. Dan ketika Allah menghendaki kebaikan bagi kita seperti kesehatan, kesenangan, kebahagiaan dan lain-lain maka tidak ada yang dapat menolak dan menghalangi karunia-Nya tersebut. Allah memberikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya. Dia Maha Pengampun atas dosa orang yang bertaubat, Maha Penyayang dengan limpahan berbagai rahmat walau hambaNya masih banyak berbuat maksiat.

Jika Allah menghadirkan seseorang yang menghadiahkan air mata, berarti Allah sedang mendidik kita untuk bersabar.

Jika kita tak pernah mengusik kehidupan seseorang, tapi dia melukai kita maka saat itu Allah sedang mendidik kita untuk kuat.

Jika Allah mempertemukan kita dengan seseorang yang membuat kita tersenyum maka saat itu Allah sedang mengajarkan kita rasa syukur.

Jika tanpa sebab seseorang menghina kita maka saat itu Allah sedang mendidik kita untuk ridho dan memacu diri lebih baik.

Boleh jadi, itulah cara-cara terindah Allah untuk menempa pribadi kita agar kian istimewa😊

Boleh jadi pula kita semakin terbiasa menerapkan lima (5) nasehat  hidup dari orang-orang saleh yang sangat menenteramkan hati dan pikiran ;

1. Don't worry. Jangan terlalu banyak khawatir, lakukan apa yang bisa kita lakukan. Lalu titip dan serahkan urusan kita semuanya kepada Allah.

2. Don't hate. Hati yang penuh dengan kebencian pasti hidup kita makin sempit tapi hati yang penuh dengan kasih sayang dan cinta, menjadikan kita lapang.

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاء

Para penyayang akan disayangi oleh ar-Rahmaan (Allah). Sayangilah yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangi kalian (H.R atTirmidzi dari Abdullah bin ‘Amr)

3. Give more. Banyak-banyaklah memberi, banyak-banyaklah beramal kebaikan, disana InsyaAllah kita temukan kebahagiaan.

4. Expectless. Berharap kepada manusia adalah kecewa yang disengaja. Kalau kita mengharapkan sesuatu maka bersandarnya pada Allah saja.

5. Live simply. Hiduplah dengan sederhana, berdo'a kepada Allah, semoga kita dikaruniakan hati yang selalu merasa cukup.

Pada dasarnya takdir Allah itu selalu baik walau terkadang perlu airmata untuk menerimanya dan pada akhirnya rencana Allah itu selalu baik. 

Pasti baik. Tak mungkin Allah tidak memberi yang terbaik untuk kita hamba-hambaNya. Sekalipun itu kejadian yang tidak mengenakkan bagi kita ternyata tetap ada izin Allah.

Sehingga sudah selayaknya terhadap setiap apapun kejadian atau masalah yang datang, kita menerima bukan menolak. Bahkan kita layak berterima kasih pada Allah karena dengan masalah tersebut kita bisa menjadikannya sebagai sarana bersabar untuk menyempurnakan pahala tanpa hisab. Seperti janji Allah dalam surat Az-Zumar ayat 10 :

قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْۗ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌۗ وَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌۗ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ 

"Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai hamba-hamba Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan." Begitupun janji Allah yang selalu bersama orang-orang yang sabar, yuk simak Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 153;  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."Tidak saja melimpahkan nikmat-Nya, Allah juga menimpakan berbagai cobaan kepada orang yang beriman. Karena itu, Allah meminta mereka bersabar dan terus melaksanakan salat. Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan kepada Allah, baik dalam rangka melaksanakan kewajiban, menjauhi larangan, maupun menghadapi cobaan, yaitu dengan sabar dan salat yang disertai rasa khusyuk, Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar dengan memberikan pertolongan dan keteguhan hati dalam menghadapi segala cobaan.

Kecewanya seseorang di hari ini karena Allah mau membahagiakan di masa datang. 

Sakitnya seseorang di hari ini karena Allah mau mengganti dengan kebahagiaan yang tiada tara. 

Lemahnya seseorang di hari ini karena Allah mau menjadikannya hamba yang kuat di masa yang akan datang.

Yang perlu kita lakukan adalah menjadikan diri kita, hamba yang lebih baik, fokus sama yang baik-baik, cari circle pertemanan yang baik-baik, ikhtiarkan yang terbaik. Niscaya Allah juga pasti akan memberikan yang terbaik.

Larut dalam kesedihan membuat jiwa dan raga tak bergerak, membuat semua yang ada di otak ikut-ikutan bekerja dengan tidak sempurna.

Hebatnya orang yang sabar, bukan hanya menahan rasa sakit, tapi juga menjaga perasaan orang yang menyakitinya dengan tidak terpancing rasa marah. 

Jangan terlalu lama marah dengan kehidupan ya... apalagi kecewa. Bangkitlah!💪

Cukup jalani hidup kita sesuai alur takdir  yang sudah Allah tetapkan, tidak perlu terlalu overthinking. Siapkan diri kita untuk menghadapi masalah-masalah akan datang dan boleh jadi lebih berat. InsyaAllah dengan kesiapan mental dan keyakinan kita pada Allah, setiap masalah yang hadir akan mampu kita lewati.

Jadi gimana? Sudah yakin bahwa takdir Allah itu pasti baik, ya!😊







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Harus Pura-Pura Bahagia

Berpura-pura kerap kali dimaknai dengan sesuatu yang tidak baik. Tapi terkadang dari persepsi yang lain, berpura-pura dianggap menimbulkan tindakan yang positif, seakan memang sangat diperlukan. Betulkah demikian? Yuk kita bahas. "Am I okay?" Hehehe. Belum tentu yang kita lihat di luar adalah benar-benar cerminan apa yang di dalam. Terkadang manusia pura-pura merasa bahagia karna tidak ingin terlihat lemah karna yang orang lain tahu bahwa kita ini kuat. Kapan terakhir kali kita merasa bahagia? Yaa benar-benar bahagia, bukan kita yang harus merasa bahagia...Cukup lama mungkin jawabannya. Menurut pakar Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), Margaretha Rehulina, kondisi berpura-pura bahagia ini populer dinamakan Duck syndrome . Menampilkan diri seperti bebek (duck),  di atas permukaan air terlihat tenang, padahal di bawah air kakinya sedang berenang dengan sangat cepat. Orang yang berpura-pura bahagia berusaha terlihat sangat tenang padahal di balik itu sedang melakukan perju

Sekolah Kehidupan

  Logo SKH "Ah, apa iya kehidupan itu ada sekolahnya?" Sebuah pertanyaan yang sempat terlintas dalam benakku... Kalau browsing internet tentang sekolah kehidupan pasti yang akan muncul adalah platform pembelajaran soft skill secara online berbasis aplikasi audio-based learning yang dapat diunduh secara gratis atau berbayar. Namun bukan itu yang akan ku ceritakan disini... Sekolah kehidupan yang ku maksud adalah sebuah komunitas pembelajar yang concern menerapkan tujuh ilmu penjernih hati dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja ilmu penjernih hati atau disingkat 7IPH tersebut? Yaitu ikhlas, sabar, shalat yang khusyu', dzikir, syukur, tawakal dan berprasangka baik (waspada).  Tujuh Ilmu Penjernih Hati merupakan sarana mendekat kepada Allah SWT sekaligus membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati yang sering kita alami. Materi-materi yang terkandung didalamnya berkaitan sangat erat dengan hubungan antar sesama manusia ( hablum minannaas)  dan hubungan manusia dengan Sa

Negeri Ini Hampir Kehilangan Ayah

"Dunia AYAH saat ini tidak lebih dari sebuah kotak. Yaaa, kotak handphone, televisi dan laptop atau komputer. Miris!" Semua pengajar anak di usia dini mayoritas diisi oleh kaum ibu. Pantaslah negeri kita dicap  fatherless country . Banyak ayahdi luar sana yang malu mengasuh anak apalagi jika masih bayi. Padahal keberanian, kemandirian dan ketegasan harus diajarkan di usia dini.  Dimana AYAH sang pengajar utama? Dear para ayah, Anak laki-lakimu belajar bagaimana menjadi laki-laki dewasa dari sikapmu dalam keseharian. Anak perempuanmu belajar membangun pemaknaan tentang definisi laki-laki dewasa itu seperti apa dari hasil pengamatannya pada dirimu. Seorang ayah boleh dan harus bersikap tegas namun bukan kasar. Terkadang sikap lembutmu juga sangat dibutuhkan namun bukan menandakan kalau dirimu lemah. Kalau anak laki-laki tidak dekat dengan ibunya, kelak dia dewasa mungkin susah memahami perempuan. Sedangkan anak perempuan yang tidak dekat dengan ayahnya, kelak dewasa dia akan me